Jumat, 24 Agustus 2012

Keselamatan Orang-orang Terpencil


PENDAHULUAN
Sebuah pertanyaan yang mengungkapkan keprihatinan yang dalam akan keselamatan jiwa-jiwa adalah “Apa yang akan terjadi pada para penduduk daerah terpencil yang tidak pernah mendengar tentang Yesus?” Pertanyaan ini tidak hanya timbul karena terdorong oleh masalah teologi spekulatif, melainkan semangat belas kasihan kepada jiwa-jiwa yang belum diselamatkan.
DEFINISI
Pembahasan ini difokuskan pada orang-orang yang tinggal di daerah terpencil, yakni mereka yang tinggal di daerah yang terisolir, tidak memiliki akses dengan dunia luar, atau bisa juga primitif.[1]
APA YANG TERJADI PADA ORANG-ORANG YANG BELUM PERNAH MENDENGAR TENTANG KRISTUS?
Roma 3:23 menyatakan bahwa semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Kejatuhan ke dalam dosa ini adalah universal dan konsekuensi dari keberdosaan itu adalah maut (Rm. 6:23).[2] Dengan demikian, semua orang yang hidup di dunia ini harus menanggung akibat dari dosanya.
Penegasan Paulus dalam Roma 1:19-21 tentang penyataan Allah secara umum menegaskan bahwa tidak ada seorang pun manusia di dunia ini yang tidak memiliki pengetahuan tentang Allah. Karena penyataan diri Allah ini adalah kepada seluruh umat manusia.[3] Karena itu tidak ada alasan bagi manusia untuk berdalih bahwa mereka tidak mengetahui tuntutan dari kebenaran Allah.
Dengan demikian, orang-orang yang belum pernah mendengar tentang Kristus dapat menyatakan ketidaktahuan mereka, tetapi mereka tidak dapat menyatakan tidak mengenal Allah Bapa. Faktanya, mereka memiliki pengetahuan tentang Allah dalam realitas agamanya masing-masing. Walaupun pada kenyataannya, agama itu membawa mereka kepada penyembahan berhala, sehingga praktik keagamaan mereka itu semakin menggandakan kesalahan mereka (bnd. Rm. 1:22-25).
Walaupun mereka tidak memiliki Alkitab (Firman Allah), tetapi mereka memiliki hukum Taurat “yang tertulis di dalam hati mereka” (Rm. 2:15). Karena itu mereka dihakimi berdasarkan loh hukum yang tertulis dalam hati mereka. Dengan demikian, walaupun mereka belum pernah mendengar tentang Kristus, ia tidak akan dihukum karena hal tersebut. Hukuman yang akan dijatuhkan kepadanya adalah penolakan terhadap Bapa yang telah dikenalnya dan ketidaktaatan terhadap hukum yang tertulis dalam hatinya.[4]
Jika semua manusia telah mendengar tentang Bapa tetapi menolak-Nya, konsekuensinya adalah semua orang perlu mengetahui penebusan yang ditawarkan dalam Kristus. Sebab tidak memiliki pengetahuan tentang Kristus berarti berada dalam bahaya karena penolakan yang telah dilakukan sebelumnya terhadap penyataan Bapa. Lebih lagi jika mendengar tentang Kristus dan menolak-Nya berarti berada dalam bahaya yang lebih besar, karena bukan hanya Bapa yang telah ditolak tetapi juga Anak. Fakta inilah yang menunjukkan bahwa mereka membutuhkan Injil agar mereka dapa diperdamaikan dengan Bapa. Inilah tugas Gereja! (Rm. 10:14-15).
KESIMPULAN
Setiap orang yang belum mendengar tentang Kristus berada di bawah hukuman Allah, karena mereka tidak menyembah Allah Bapa. Karena itu, pertanyaan tentang nasib orang yang tidak pernah mendengar tentang Kristus harus dijawab bukan hanya dengan kata-kata melainkan juga tindakan, yaitu: misi.


[1] Kamus Bahasa Indonesia Elektronik
[2] Th. Van den End, Tafsiran Alkitab Surat Roma, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997), 155.
[3] R.C. Sproul, Mengapa Percaya?, (Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1999), 41-42.
[4] R.C. Sproul, Mengapa Percaya..., 46-47.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar