DASAR FILOSOFIS
Pendidikan Kristen adalah pendidikan yang mendasar dalam aspek hidup sebagai
orang Kristen, yang menyoroti dan mengajarkan aspek-aspek iman Kristen kepada
peserta didik, sehingga aspek-aspek iman itu pada akhirnya akan membentuk cara pandang
dan berpikir peserta didik di dalam seluruh aspek kehidupan dan panggilannya
sebagai orang Kristen yang dicapai melalui proses pembelajaran dari pengalaman
pribadi dan persekutuan dan terutama atas dasar kebenaran firman Tuhan, yaitu
Alkitab.
DASAR TEOLOGIS
1. Pendidikan adalah perintah Allah, baik kepada guru sebagai pengajar
maupun murid sebagai yang diajar, guna pembentukan karakter manusia sebagai
ciptaan yang diciptakan Allah menurut gambar dan rupa-Nya, sehingga
terbentuklah manusia-manusia Allah yang berkarakteristik rohani yang berasaskan
pada Firman Allah yang hidup untuk memenuhi panggilan Allah yang tertinggi
dalam hidupnya, yaitu memuliakan Tuhan;
2. Pendidikan Kristen adalah pendidikan yang tidak berkesudahan atau yang
berlangsung seumur hidup dan yang terus-menerus diulang-ulang, sebagaimana
perintah Tuhan dalam Ulangan 6:7, yang berfokus kepada pengenalan akan Allah
dan pertumbuhan rohani dari peserta didik, di dalam pengabdian dirinya kepada
Tuhan Yesus berupa tindakan-tindakan kasih kepada sesama.
KONSEP-KONSEP PENDIDIKAN
1. Arti Pendidikan Kristen
Pendidikan Kristen adalah proses belajar dan mengajar yang memupuk akal
orang-orang percaya dengan ajaran tentang iman Kristen dan tingkah laku yang
baik dan hidup moral dalam terang Firman Allah dan di bawah bimbingan Roh
Kudus, sehingga dalam diri pengajar dan juga peserta didik dihasilkan
pertumbuhan rohani yang berkesinambungan yang direfleksikan secara konkrit dan
utuh melalui pengabdian diri kepada Tuhan dalam tindakan kasih kepada Tuhan dan
sesama.
2. Tujuan Pendidikan Kristen
Pendidikan Kristen bertujuan untuk mengembangkan semua potensi yang tersirat
dalam diri manusia sebagai makhluk yang diciptakan segambar dengan Allah,
sehingga peserta didik yang telah dibimbing dan diajar dapat mengekspresikan
dirinya di dalam tata nilai Kristiani baik dalam hubungannya dengan Allah
maupun sesamanya; membawa peserta didik untuk bertumbuh dalam iman dan memahami
fungsi dan peranannya sebagai orang Kristen, baik dalam lingkungan keluarga,
persekutuan, masyarakat maupun negara; memperlengkapi peserta didik, sehingga
dia mengerti dan dapat mengejahwantahkan hidupnya kepada Allah Bapa dan Tuhan
Yesus dalam kerangka hidup sehari-hari serta hidup bertanggung jawab di bawah
kedaulatan Allah demi kemuliaan Tuhan sebagai tanda ucapan syukur mereka yang
dipilih dalam Yesus Kristus.
3. Aspek-aspek Pendidikan Kristen
à Proses belajar dimulai sejak dalam kandungan sampai mati atau seumur
hidup, karena kesempatan belajar adalah untuk semua golongan umur tanpa ada
perkecualiaan;
à Lingkungan pendidikan yang paling mendasar adalah keluarga dan gereja;
à Proses belajar meliputi panca indra melalui alam, Firman Tuhan, pengalaman
hidup sebagai orang Kristen; baik secara pribadi maupun persekutuan; yang
bermuara pada tindakan dan cara hidup sebagai orang Kristen.
4. Pengajar dan Pelajar dalam Pendidikan Kristen
à Pengajar utama dalam pendidikan Kristen adalah Allah sendiri, bukan
manusia, karena manusia hanya alat pendidikan Kristen; Allahlah yang
memprakarsai orang untuk mengalami pengalaman belajar tentang Allah dan belajar
dari Allah, yang prosesnya diwujudnyatakan melalui Firman Allah dan
persoalan-persoalan pedagogis manusia,
à Manusia, dalam hal ini pengajar (baik pendeta, guru, orang tua maupun
saudara seiman), sebagai alat Tuhan berperan sebagai pembimbing dan pendidik
bagi pelajar, tetapi juga menjadi pelajar karena mereka pun masih dalam tahap
menjadi pelajar seumur hidup mereka.
à Pelajar adalah orang yang terlibat di dalam proses belajar mengajar yang
mencakup segala lapisan usia, golongan masyarakat (pengajar dan pelajar).
METODE PENDIDIKAN KRISTEN
Metode yang perlu dikembangkan dalam pendidikan Kristen adalah metode yang
dapat memberdayakan peserta didik guna pengembangkan seluruh dimensi hidup yang
melibatkan aspek rohani, emosi, dan tingkah laku, yang diupayakan meliputi dua
segi:
1. Peningkatan pengetahuan dan pengertian
à Memberikan tekanan pada keaktifan berpikir (menalar) atau upaya
mempertimbangkan dan memahami,
à Melibatkan pancaindera dalam kegiatan belajar
Dengar Lihat Bicara Berbuat Bicara dan berbuat
à Selalu diberi upaya untuk mengemukakan apa yang dibahas sekarang ini dan
yang dibicarakan untuk waktu yang akan datang, supaya terjadi kesinambungan
dalam kemajuan belajar peserta didik,
à Konsep, ide, dan gagasan ditafsirkan secara kontekstual yang harus
dijelaskan secara tuntas dan jelas,
à Mengemukakan relevansi prinsip dan gagasan terhadap situasi yang dihadapi,
supaya peserta didik selalu dapat melihat keterkaitan dari apa yang dipelajari
dengan kebutuhan dan situasi yang sedang dihadapi;
2. Pencapaian segi-segi nilai dan moral
à Penekanan pada contoh-contoh yang konkret dan kontekstual,
à Menggunakan sumber-sumber otoritatif, seperti biografi, ruang kesaksian
atau berbagi rasa,
à Identifikasi terhadap kondisi atau tokoh tertentu, seperti melalui metode
drama, pembacaan puisi atau sorotan terhadap biografi.
à Mengaktifkan refleksi pribadi, klarifikasi nilai dan diskusi kelompok.
STRATEGI PENDIDIKAN KRISTEN
Dengan memperhatikan aspek-aspek dan tujuan pendidikan Kristen, maka proses
pendidikan itu dilaksanakan dengan menerapkan strategi sebagai berikut:
à Ruang lingkup pendidikan dibagi menjadi 2 bagian yang meliputi: pendidikan
kepada anak dan warga gereja; kedua bagian tersebut kemudian dikembangkan
sesuai dengan pembagian usia peserta didik;
à Guru dalam proses mengajar harus mempersiapkan pokok-pokok ajarannya
sebelum memulai proses mengajar dengan cara menulis bahan-bahan bagi pembinaan
iman peserta didiknya, yang meliputi keseluruhan aspek hidup manusia, baik
dalam hubungannya dengan Allah, sesama maupun diri sendiri;
à Pembimbingan dan pengajaran dilakukan dengan melibatkan semua sarana dan
prasarana yang ada, pihak-pihak yang dapat terlibat dalam proses pembimbingan
dan pengajaran (keluarga, teman-teman sepergaulan, maupun semua anggota
persekutuan);
à Pembimbingan dan pengajaran dilakukan dalam lingkungan formal (Kebatian,
Kelompok-kelompok PA/KTB/Persekutuan Doa) maupun informal (keluarga).
KURIKULUM PENDIDIKAN KRISTEN
Materi pendidikan Kristen dibuat dan diberikan berdasarkan kelompok usia
perserta didik, dalam hal ini dibedakan antara materi untuk anak-anak dan
materi untuk jemaat dewasa, yang bermanfaat bagi pembentukan rohani,
intelektual dan karakter hidup sebagai orang percaya yang merupakan anggota
keluarga Allah, yang meliputi:
à Memperkenalkan peserta didik kepada Allah ,
à Mengajar dan mendidik peserta didik untuk menghargai dan memelihara
ciptaan Tuhan,
à Mengajar dan mendidik peserta didik untuk menghormati anggota keluarga
Allah yang dalam lingkungan kelompok maupun secara keseluruhan,
à Membimbing peserta didik untuk mengenal dan mengasihi dirinya sebagai
ciptaan Tuhan yang mulia dan berharga,
à Membentuk karakter hidup sebagai orang Kristen yang dapat menjadi berkat
bagi orang lain,
à Membangkitkan dan menumbuhkembangkan pengertian dan pemahaman peserta
didik kepada fungsi dan peranannya dalam keluarga Allah.
ANALISA DAN EVALUASI
1. Pendidikan Kristen adalah pendidikan yang mendasar dalam aspek hidup
sebagai orang Kristen, yang menyoroti dan mengajarkan Alkitab, Firman Allah
yang meliputi aspek-aspek iman Kristen kepada peserta didik, sehingga
aspek-aspek iman itu pada akhirnya akan membentuk cara pandang dan berpikir
peserta didik di dalam seluruh aspek hidup dan panggilannya sebagai orang
Kristen;
2. Pendidikan Kristen adalah pendidikan yang didasarkan atas perintah Allah
dan yang terus menerus berlangsung dalam sepanjang waktu hidup manusia, baik
kepada guru sebagai pengajar maupun murid sebagai yang diajar, guna pembentukan
karakter manusia sebagai ciptaan yang diciptakan Allah menurut gambar dan
rupa-Nya, sehingga terbentuklah manusia-manusia Allah yang berkarakteristik
rohani yang berasaskan pada Firman Allah yang hidup untuk memenuhi panggilan
Allah yang tertinggi dalam hidupnya, yaitu memuliakan Tuhan;
3. Pendidikan Kristen bertujuan untuk mengembangkan semua potensi yang
tersirat dalam diri manusia sebagai makhluk yang diciptakan segambar dengan
Allah, sehingga peserta didik yang telah dibimbing dan diajar dapat mengekspresikan
dirinya di dalam tata nilai Kristiani baik dalam hubungannya dengan Allah
maupun sesamanya;
4. Pendidikan Kristen adalah pendidikan yang dilakukan mulai dari sejak
dalam kandungan sampai mati atau seumur hidup yang memiliki ruang lingkup yang
meliputi pendidikan dalam keluarga dan gereja yang bermuara pada pembentukan
dan pengembangan tindakan dan cara hidup sebagai orang Kristen;
5. Allah adalah pengajar utama dalam pendidikan Kristen yang memprakarsai
pengalaman belajar tentang Allah dan belajar dari Allah melalui Firman-Nya,
sedangkan manusia adalah alat Tuhan untuk mendidik dan mengajar sesamanya;
6. Proses pembelajaran perlu dilaksanakan dan dikembangkan dengan
memperhatikan factor kelompok usia peserta didik guna efisiensi dan efektivitas
proses belajar mengajar dengan memperhatikan dan menerapkan metode, strategi
dan kurikulum yang tepat untuk pengembangan aspek-aspek rohani, intelektual dan
karakter hidup orang percaya, sehingga tercapai tujuan dan tingkatan pendidikan
Kristen yang menghasilkan orang-orang Kristen yang memiliki arti, tujuan dan
motivasi hidup yang berdaya guna bagi Tuhan, sesama maupun dirinya sendiri.